Sebagian orang memilih waktu kegiatan di akhir pekan sesuai
dengan pilihannya masing-masing dan banyak ragamnya, misalnya santai
bersama keluarga di kampong halaman, shoping di mall, mancing, mendaki
gunung atau masuk hutan. Apapun jenis kegiaytannya pasti mempunyai
makna tersendiri. Beberapa bulan lalu dengan perlatan GPS, peta
kontur interval 12,5, kompas, thermometer, golok, binocular, pita ukur ,
perlatan berkemah lainnya dan tentunya logistik saya mengisi kegiatan
perjalanan pendek di Kawasan Gunung Subang.
Gunung Subang terletak
di bagian selatan Kabupaten Kuningan Jawa Barat tepatnya derada di Desa
Legokherang Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan yang berbatasan
langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kawasan Gunung
Subang terletak pada titik koordinat 0230868 – 0324135 MT dan 9210221 –
9207034 MU. Dengan batas wilayah sebelah utara Desa Cilebak Kecamatan
Cilebak, sebelah selatan Desa Mandapa Jaya Kec. Cilebak, sebelah barat
Desa Pamulihan Kecamatan Subang, dan sebelah timur Deas Cijeruk. Kab.
Cilacap Jawa Tangah.
peta lokasi
Kawasan Gunung Subang merupakan ekosistem hutan hujan tropis
dataran rendah dengan ketinggian 625 m dp sampai 1200 m dpl. Dengan
bentuk permukaan belembah, berbukit dan bergelombang yaitu dengan
kemiringan lereng < 8% - 88%. Untuk mengetahui keadaan ini di lakukan
dengan orientasi medan dengan menggunakan alat GPS, kompas dan peta
kontur serta di lakukan analisis data spasial. Keadaan suhu di Kawasan
gunung Subang yaitu berkisar 18 s/d 25oC. dengan pengukuran suhu di
lakukan pada setiap kenaikan ketinggian 100 m, karena menurut Rokhis
(1998) bahwa suhu di Indonesia akan turun 0,61ºC tiap kenaikan 100 meter
pada ketinggian dibawah 2000 m dpl, dan 0,52ºC tiap kenaikan 100 meter
pada ketinggian 2000 mdpl atau lebih.
Keberadaan air dapat di jumpai pada ketinggian 625 s/d 740 mdpl
keberadaan air dapat dijumpai di bendungan/ atau situ yang dapat
memenuhi kebutuhan air Desa setempat dan tetangga Desa. Selain itu juga
dapat dijumpai aliran sungai yang mengalir ke Desa. Pada blok Gentong
dengan ketinggian 800 s/d 970 dijumpai beberapa titik mata air dan
aliran sungai yang mengalir sepanjang ± 500 m. Selain mata air aliran
sungai, juga terdapat parit/sungai tadah hujan yang merupakan genangan
air hujan. Sedangkan di blok Bongkok hanya terdapat parit/sungai tadah
hujan
peta kelas ketinggian
.peta kelerengan
Kawasan Gunung Subang merupakan ekosistem hutan hujan tropis
dataran rendah yang sangat kaya dengan keanekaragaman hayati flora. Dari
informasi masyarakat dan kegiatan observasi potensi keanekaragaman
tumbuhan yang diperoleh diantaranya adalah (1) Berbagai jenis kayu
rimba dengan ciri menonjol batang lurus (+ 20 m bebas cabang) seperti
palhlar (Dipterocarpus spec), ki haji (Dysoxylum marcrocarpum). (2) Berbagai jenis bambu seperti tali (Giganthocloa apix), Awi Tamiang (Shzostachyum blumei), Awi Bitung (Giganthocloa denrocalamus)
(3) berbagai jenis tanaman perdu seperti Kaliandra, reba, harendong,
pohpohan (4) Berbagai jenis efipit seperti anggrek dan kandaka. Di
daerah ini juga tumbuh kantong semar (Nepenthes sp) yang terkenal dengan sebutan tumbuhan karnivora.
Berbagai jenis satwa langka seperti Surili (Presbytis comata), Macan kumbang (Phantera pardus), Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Zaglossus brujini), Lutung (Trachypithecus auratus), Monyet ekor panjang (Macaca fascikularis), Babi Hutan (Sus scrofa), berbagai jenis reptil seperti Ular sanca (Phyton sp.) dan berbagai jenis burung.
Potensi
kekayaan Sumberdaya Alam yang di miliki ini akan di ikuti laju kepnuhan
keanekaragaman hayati. Ancaman kepunahan selama ini memang disadari
sebagai suatu hal yang wajar karena faktor perbuhan alam diantaranya,
iklim global akan tetapi skala kepunahan yang melesat cepat bukanlah hal
yang wajar untuk di biarkan begitu saja, laju kepunahan juga bisa
terjadibila bila didampingi dengan tanpa adanya kesadaran dan
pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan. Untuk itu kita sebagai
manusia hidup bergantung kepada sumberdaya alam harus berperan aktif
dalam menjaga lingkungan dan sumberdaya alam berseta ekosistemnya.
kondisi fisik lokasi dalam foto
Postingan yg menanrik bang...
BalasHapusI like it,
Aku punya rumah baru, datang brkunjung di http://wkhatulistiwa.blogspot.com/
BalasHapusApabila kita bersahabat dengan alam, maka sesungguhnya akan banyak lagi yang alam berikan untuk kita, sayangnya kita sering mengabaikannya, meski sudah sering dan banyak yang mengingatkannya.
BalasHapussaya yg orang subang aja belum pernah naik ke Gunung subang.... paling banter ke Legok Herang sampai batu papangkuan, atau sampe situ...
BalasHapusapakah batu papangkuan masih aya ? apakah pesta dadung masih aya ?
BalasHapusAya Alhamdulillah :)
Hapusbatu papangkuan masih aya ?
BalasHapusbatu papangkuan masih aya ?
BalasHapusapakah batu papangkuan masih aya ? apakah pesta dadung masih aya ?
BalasHapusAri carita teh kudu lengkap euy...
BalasHapusjalur mana nu dilalui, apakah jalur Legok herang anu engke tembusna ka Kidul...atau jalur Gentong lewat leuweung Datar, nutembusna ka CiJeruk...
Terus kumaha kaayaan di puncak Gunung Subang,kumaha kondisi Batu ampah jeng pamandianna nua aya dipuncak Gn Subang ayeuna...
Wih mantap
HapusKeren.. Kalo mau pendakian lagi bisa ajak saya ka, saya asli orang Legokherang. Peta nya bagus..
BalasHapusKang minta kontak nya dong saya ingin kesana. Jadi bisa kabar kabaran dulu kalo mau mendaki trimakasih .
BalasHapusSaya pernah ke kepuncak nya gunung Subang. Pada tahun1990
BalasHapus